August 17, 2013

Lunch For One at Boka Buka Kitchen and Bar

It was another Saturday morning when my friends decided to cancel on me abruptly while I was all set to go. I was so used to it already that I wasn't even bummed anymore. I just grabbed my bag and went out anyway, determined to enjoy a nice Saturday afternoon alone. 

Now, what would a nice Saturday afternoon out be without a nice lunch? So I decided to have lunch at this restaurant I'd been wanting to try out for quite sometimes : Boka Buka Kitchen and Bar at  Street Gallery PIM.

The place has vintage-country-style interior that gives this cozy and homey feeling. I loved it.






And as for my orders, here they are:


Boka Buka Salad - IDR 55,000, -
( Fresh lettuce, spring onion, half cut grapes, smoked beef, potato, sliced apples poured with honey and vinegar dressing)

My body was in dire need for something green & healthy, so for once I repressed my carnivorous desire to have meats and went for the veggies instead (granted there were slices of smoked beef in it, but still it was mainly veggies). The salad was nice and fresh, but nothing special. Also, I noticed that while according to the description in the menu, it was supposed to have "half cut grapes", the one that was served to me actually had "half cut cherry tomatoes" in it instead. But okay, I can live with cherry tomatoes. The salad also came with complimentary bread and butter which was enough to fill my tummy.



Crepes Comedie - IDR 55,000,-
( Flambe crepe with orange sauce and cointreau (orange liqueur) served with vanilla ice cream )

Because I'd been a good girl and ate all my veggies, I thought I deserved to be rewarded with a nice dessert. And this crepes turned out to be an excellent reward. Loved the combination of the orange - chocolate flavors. I gulped it down in no time!

For the drink, not wanting to spend too much, I chose Iced Peach Tea (IDR 20,000,-)


After finishing all my food (and paid the bill, of course), I left the place quite satisfied. Overall it was a nice lunch for one on a nice Saturday afternoon. 

August 11, 2013

Mika Japanese Bistro

Masih dalam rangka libur lebaran dan memanfaatkan lengangnya jalanan Jakarta, saya memberanikan diri untuk melangkah keluar dari "cul de sac" saya di area selatan Jakarta dan main ke Mal Kota Kasablanka.

Karena waktu sampai pas waktu makan siang, kita keliling dulu di area "Food Society" buat cari tempat makan yang oke, dan menemukan resto yang menarik ini di pojok lantai dasar:

MIKA JAPANESE BISTRO

Kepincut sama interior restorannya yang bernuansa klasik mediterania dan tampak cozy, kami memutuskan untuk mengisi perut di sini.

Interior:





And then, on to the orders:

Demiglace Omurice - IDR 65,000, ++
Ini menu speciality mereka di Mika. Omurice, alias nasi goreng saus tomat dan omelette dengan saus demiglace yang --dengar-dengar-- dimasak selama 7 jam! Entah sudah berapa tahun saya nggak makan omurice, dan Demiglace Omurice Mika ini lumayan mengobati kekangenan saya. Telur dadarnya lembuut dan rasa asam saus tomat di nasinya pun pas. SUKA!

Japanese Beef Curry Rice - IDR 55,000,++
Enak. Cuma sayang kentangnya masih sedikit keras.


Beef Lasagna - IDR 45,000,++

Nggak begitu suka, rasanya aneh. Tapi nggak tahu juga sih, mungkin lasagna asli memang rasanya seperti ini dan lidah saya aja yang kampungan... sudah biasa sama rasa lasagna-nya Pizza Hut sih :P

Untuk minumannya kami cuma pesan Ice Lemon Tea (IDR 20,000, ++). Nggak perlu dibahas lah ya... tahu sendiri 'kan rasa teh aroma lemon.


Selain makanannya lumayan enak dan suasananya cozy, service di tempat ini juga oke. Staff-nya ramah, sigap dan cepat melayani tamu. Waktu kemarin saya nggak sengaja menjatuhkan sendok, belum juga sempat angkat tangan untuk minta yang baru, pelayannya sudah datang membawakan sendok baru. 

Secara keseluruhan, saya suka tempat ini. Pinginnya sih kembali ke sini lagi dalam waktu dekat untuk nyobain dessert-nya yang juga tampak menggoda. Tapi setelah libur Lebaran selesai dan jutaan mobil kembali membanjiri jalanan, kayaknya saya bakal terkurung di dalam "cul de sac" lagi untuk sementara waktu 

August 7, 2013

Akhirnya, MONAS!

Libur lebaran sudah tiba. Jakarta mulai lengang ditinggal jutaan penghuninya mudik ke kampung halaman masing-masing, dan kami yang tertinggal di ibukota bisa bernapas lega sejenak, menikmati lengangnya jalanan yang sehari-hari penuh sesak dengan kendaraan. Kalau mau jalan-jalan keliling Jakarta tanpa dibuat pusing sama macet, sekarang lah saatnya!
Bosan nge-mall dan nggak tahu lagi mau ke mana, saya putuskan untuk ngebolang ke MONAS. Satu tekad saya sebelum berangkat, kali ini -apapun yang terjadi- saya harus berhasil naik sampai ke puncaknya!! Dan akhirnya, kemarin, setelah hampir 3 dekade hidup di Jakarta, saya bisa mencoret "naik ke puncak tugu Monas" dari bucket list saya :D









I find the name "Kereta Wisata" (sightseeing train) to be inaccurate and quite misleading. They should name it "Kereta Jemputan" / "Shuttle Train" instead since it's only used to transport visitors from the parking area to the entrance of the Monument, vice versa.


Living statue yang beraksi di depan tugu Monas. Saya baru ngeh kalau dia maksudnya mau jadi api di puncak Monas.


Pertama, saya masuk ke museum di bagian bawah tugu Monas dengan HTM Rp. 5000 untuk dewasa dan Rp. 2000 untuk anak-anak. Karena sudah pernah ke sana sebelumnya, saya nggak berlama-lama dan segera menaiki tangga ke pelataran atas untuk naik ke puncak (untuk naik harus bayar lagi tiket Rp 10.000 untuk dewasa dan Rp. 2000 untuk anak-anak).
Dan yang menanti saya di atas adalah:

Antrian yang mengular untuk masuk ke lift yang akan membawa pengunjung naik ke puncak. Rupanya di sana hanya ada 1 lift yang kapasitasnya pun hanya 11 orang dan jalannya super lambat (>_<)

Yah namanya juga hari libur, jalanan memang lengang, tapi sekarang giliran tempat wisata macam ini yang penuh sesak dengan pengunjung. Lihatnya saja bikin pingin balik badan dan pulang. Dan memang, saya menyaksikan sendiri bagaimana di tengah proses penantian panjang ini ada banyak pengunjung yang akhirnya kehilangan kesabaran dan mengurungkan niat untuk naik ke atas. Tapi karena dari awal saya bertekad harus naik sampai ke puncak, maka saya bela-belain ngantri selama hampir 1 jam. Dan yang paling membuat saya tersiksa selama mengantri itu bukanlah udara gerah yang bikin keringat mengucur, bukan juga rasa pegal di kaki ataupun kebosanan, melainkan... bau ketek dari mas-mas di sebelah. Sumpah, salah nengok dikit saja, baunya langsung menyengat hidung. Huuuuh (>.<) Sungguh cobaan yang luar biasa.

Hampir satu jam dan banyak-banyak menahan napas kemudian, akhirnya saya menjejakkan kaki juga di puncak monas, yang ternyata... kecil yah... Cuma butuh waktu kurang dari 15 menit untuk puas melihat-lihat pemandangan Jakarta dari 4 sisi dek observasinya...bandingkan dengan perjuangan mengantri 1 jam untuk naik ke atas... (-_-;)










Jadi begitulah cerita singkat kunjungan saya ke Monas kemarin. Kesimpulannya, memang nggak ada yang istimewa sih, dan banyak perbaikan yang bisa dilakukan oleh pengelolanya, like better lighting, better air conditioning system, faster elevator,clearer signage, etc. But, still, this is a historic monument and the symbol of Jakarta. So if you're in town and have time and Rp 15.000 to spare, it wouldn't hurt to give this place a visit... Apalagi buat yang memang tinggal di Jakarta, belum afdol jadi warga Jakarta kalau belum ke Monas. 

Dan dengan bangga saya bisa mengatakan, sekarang saya resmi jadi warga Jakarta sejati! 

Haha!

August 1, 2013

Komugi Bakery - Melawai

Sudah beberapa kali lewat di depan bakery Jepang ini kalau lagi mampir di Papaya Fresh Gallery Melawai tapi belum pernah sempat nyobain. Akhirnya kemarin, habis beli cetakan telur mata sapi di Daiso lantai 2 and picked up some sushi for lunch at Papaya, I decided to -finally- give it a try.
Walau aneka roti di counter kecil yang terletak di pojok depan kasir Papaya ini juga cukup menggoda, being the sweet toothed person that I am, my eyes went directly to the dessert rack  :)

Dan inilah yang saya beli kemarin:



Strawberry Shortcake (IDR 20.000) & Strawberry Rare Cheese Cake (IDR 21.000)

Ukuran dessert di bakery ini memang tergolong imut, tapi mengingat harganya yang rata-rata dipatok di angka 20rb-an, saya rasa itu sangat masuk akal (Daripada ukurannya besar tapi harga bikin kantung bolong, sih saya lebih suka seperti ini). Rasanya pun saya suka sekali! Tekstur strawberry shortcake nya lembut dan "fluffy", dan manisnya nggak berlebihan. Rare cheese cake nya juga maknyus, dengan perpaduan rasa keju dan asam stroberi yang pas. Secara pribadi, satu hal yang paling saya suka dari cake & pastry Jepang pada umumnya adalah -selain teksturnya yang lembut - rasa manisnya cenderung "on the lite side" sehingga nggak bikin eneg. 

So will I go back there?
With still so many variants of cute & mouth watering desserts left to try, definitely yes! I've even made a mental note on what to nibble on next : their cream puffs and pudding :) 

Good thing Blok M is just an angkot ride away :D


K.O.M.U.G.I Bakery
Jl. Melawai Raya No. 28 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
( Di dalam supermarket Papaya Fresh Gallery)