November 18, 2012

Batu Caves, Malaysia

Oke, niat awal saya sebenarnya pengen bikin catatan liburan lengkap seperti reportase-reportase liburan bloggers lain yang keren-keren dan informatif... tapi ternyata, apa boleh buat, saya terhalang jiwa procrastinator yang terlalu kuat (>.<;) Boro-boro bikin catatan lengkap, cerita liburan di HCMC dan Hanoi aja terbengkalai di tengah jalan... terus yang di Malaysia malah ter-skip sama sekali (padahal ada 6 hari/5 malam yang penuh cerita di sana).

Jadi, ya, untuk sedikit mengurangi rasa bersalah pada diri saya sendiri yang malas ini, toriaezu saya mau menulis tentang satu saja tempat wisata di Malaysia yang paling berkesan buat saya:

Batu Caves, Gombak

Cara paling mudah untuk mencapai tempat yang terletak 13 km di utara Kuala Lumpur ini adalah naik kereta komuter dari stasiun KL Sentral dengan tarif 1 RM (sekitar 3000 perak!) saja. (tapi entah kenapa, tarif perjalanan pulangnya lebih mahal; 2RM / orang)

"Koc untuk wanita sahaja" di kereta komuter yang kami naiki. Hehe, salah satu keseruan liburan di Malaysia adalah mengomentari bahasanya yang serupa tapi tak sama dengan Bahasa Indonesia, sehingga justru sering mengundang rasa geli. Well, mungkin buat mereka justru Bahasa Indonesia lah yang terdengar aneh... so it's otagaisama ^^;

Tempat ini sendiri merupakan bukit kapur yang memiliki serangkaian gua dan kuil-kuil Hindu yang menjadi salah satu destinasi populer wisman yang berkunjung ke KL. 







Untuk mencapai kuil utamanya yang terletak di gua besar dalam bukit, kita harus mendaki 272 anak tangga. Yup 272 anak tangga! Waktu pertama kali melihat angka tersebut di Wikipedia, I didn't think much of it. Baru 272 kan? Nggak sampe 1000, pasti bisa lah...

Tapi ternyata, waktu melihat dengan mata kepala sendiri ratusan anak tangga yang membentang tinggi itu... OH MY GOD, itu tingginya nggak main-main, lho!


Dan benar saja, di perjalanan mendaki ke atas, saya sampai berpikir saya akan mati saking capeknya dan harus berkali-kali istirahat untuk menstabilkan kaki saya yang gemetaran (>.<)

Ketika akhirnya sampai atas dengan bersimbah peluh dan napas nyaris putus (wow! I actually made it!!! Bisa sampai atas saja sudah pencapaian luar biasa buat saya) tempat yang pertama kali saya tuju adalah stand penjual minuman... Dan walaupun saya tahu saya dirampok dengan harga 6RM / botol (yang kalau di bawah paling-paling 2 RM!), saya langsung membeli minuman isotonik untuk mengganti semua ion-ion tubuh yang hilang akibat proses pendakian tadi. 

Pemandangan dari atas katanya cukup indah. Sayang saya nggak berani terlalu dekat ke pinggir untuk mengabadikannya...

Ternyata perjuangan belum selesai. Di dalam pun masih ada puluhan anak tangga yang harus didaki




Benar-benar, itu pertama kalinya saya sampai harus berjuang meregang nyawa untuk sampai di suatu tempat wisata. 

Dan setelah puas melihat-lihat bagian dalam gua dan sedikit menarik napas, come the next challenge : menuruni 272 anak tangga yang curam. And believe me it wasn't an easy task. Apalagi waktu kita di dalam, di luar sempat hujan sebentar yang membuat anak tangganya jadi basah, licin, dan nampak membahayakan jiwa... Saya nggak berani melihat langsung ke bawah dan hanya bisa menatap satu per satu anak tangga dengan seksama sambil mencengkeram handrail yang kotor tanpa peduli lagi soal higienitas.

Jadi catatan pribadi saya kalau lain kali mau berkunjung ke sana:

1. Siapkan fisik baik-baik --> orang yang sudah 3 tahun nggak pernah olahraga dijamin akan KO...
2. Bawa air minum yang cukup
3. Pakai SUNSCREEN!!!
4. Pastikan diri kita nggak phobia ketinggian! 
5. Pakai sepatu yang enak dipakai jalan dan nggak licin.
6. Bawa uang ringgit yang cukup, karena di area kuil itu banyak toko dan lapak yang menjual aksesoris India yang lucu-lucu dan murah-murah --> hehe, bener-bener belanja di Malaysia itu menyenangkan sekali karena semuanya terasa serba murah! Bahkan untuk ukuran orang Indonesia yang notabene nilai mata uangnya jauh lebih rendah. Apalagi dengan gimmick andalan 10 (RM) for 3 yang semakin menggoda iman ^^;

0 comments:

Post a Comment