Day 3 : HCMC - Hanoi
Check out dari hotel pukul 05:00 pagi dalam keadaan masih setengah teler karena malamnya cuma sempat tidur sekitar 3 jam, kami langsung meluncur ke Bandara dengan taksi Vinasun yang sudah kami pesan sebelumnya lewat hotel (USD 10). Pukul 07:00, pesawat Vietjet Air (LCC lokal Vietnam yang belum lama ini membuat heboh dengan in flight bikini show-nya) yang kami naiki lepas landas sesuai jadwal dan mendarat dengan selamat 2 jam kemudian di bandara Noi Bai, Hanoi.
Begitu melangkah keluar dari pesawat, saya merasakan hembusan angin sejuk musim gugur. Ya, berbeda dengan HCMC di Vietnam Selatan yang beriklim subtropis dengan 2 musim, Hanoi yang terletak di Utara beriklim sedang & memiliki 4 musim. Dan kebetulan bulan Oktober ini adalah bulan peralihan dari musim gugur ke musim dingin sehingga cuacanya pas untuk berjalan-jalan, tidak panas, tapi juga belum dingin.
Setelah mengambil bagasi, kami sudah disambut oleh supir dari Hanoi Transfer Service yang memegang kertas bertuliskan nama saya. Karena malas berurusan dengan taksi-taksi bandara, saya memang memutuskan untuk memesan lebih dulu transfer service dari website tersebut dengan tarif USD 16 / car. Walau tadinya sempat agak nggak yakin, setelah mencoba sendiri layanannya, saya bisa dengan yakin mengatakan kalau mereka adalah a legit company dan menyediakan layanan yang baik tanpa scam or any funny business, plus supir yang menjemput kami lumayan ganteng .
Sepanjang perjalanan dari bandara ke pusat kota saya melihat kiri-kanan, menikmati pemandangan kota yang sangat berbeda dengan HCMC. Entah kenapa, Hanoi mengingatkan saya pada daerah Kota di Jakarta yang padat dengan bangunan dan manusia, semrawut, dan berkesan tua.
Sama seperti di Jakarta, yang merajai jalanan Hanoi adalah sepeda motor. But be warned, motor (dan semua pengguna jalan secara keseluruhan) di sini lebih ugal-ugalan lagi (!) daripada Jakarta sehingga membuat menyeberang jalan menjadi ajang pacu adrenalin, seperti yang saya rasakan sendiri kemudian.
Sekitar satu jam kemudian, kami tiba di depan gedung apartemen Tante N, teman mama saya yang berbaik hati menyediakan akomodasi untuk kami selama di Hanoi. Sesampainya di apartemen Tante N, kami sempat berisitirahat sebentar dan mengobrol sambil mengudap nem, alias lumpia Vietnam buatan Tante yang super lezat. Lalu dari sana, Tante N mengajak kami ke sebuah kedai kecil tak jauh dari rumahnya untuk mencoba Bun Cha, santapan khas Hanoi yang hanya disajikan di waktu makan siang.
Bun Cha, sejenis mie sohun yang disajikan dengan semangkuk daging babi panggang manis. Yep, lagi-lagi mie! Nggak sarapan, nggak makan siang, nggak makan malam... Saya rasa bangsa ini lebih banyak makan mie daripada nasi.
Dari sana, kami berdua berpisah dengan Tante N dan naik taksi menuju Temple of Literature (Văn Miếu).
Temple of Literature ini adalah kuil yang didedikasikan untuk Confusius, dan di komplek kuil ini pulalah dahulu didirikan universitas pertama di Vietnam yang bernama "Imperial Academy"
Dari sana, kami lalu naik taksi ke kawasan Old Quarter. Bingung mau apa di sana dan dipusingkan oleh minimnya orang yang bisa memberi petunjuk dalam Bahasa Inggris (ini juga salah satu perbedaan besar dengan HCMC yang kebanyakan orangnya at least bisa basic English untuk sekedar memberi tahu arah jalan atau berhitung), kami akhirnya memutuskan masuk ke sebuah cafe bernama The Little Hanoi untuk ngaso sejenak. Saat membuka daftar menu, kami tergoda dengan daftar wine yang harganya jauh lebih murah daripada di Jakarta. Ya sudah, jadinya kami nekad buka botol dan menghabiskan satu botol red wine berdua sore itu. Well, hitung-hitung untuk my 26th birthday treat lah xD
Hari sudah mulai gelap ketika kami beranjak dari cafe tersebut. Ya kami memang sengaja berlama-lama duduk di sana untuk memastikan kalau pengaruh alkohol di kepala kami sudah benar-benar hilang dan kami sudah 100 % sober (>.<)
Sekalian untuk menghirup udara segar (dan menghilangkan bau alkohol), kami memutuskan untuk berjalan kaki saja ke apartemen Tante N dengan bimbingan the all mighty Google maps. Dalam perjalanan pulang, kami melewati Hoan Kiem Lake yang masih ramai oleh penduduk lokal maupun turis. Ada yang berolah-gara, ada yang foto-foto, dan ada pula yang asyik pacaran menikmati romantisme danau di malam hari.
Sekitar 30 menit kemudian, kami berhasil sampai dengan selamat di apartemen Tante N. Saat itu Tante N sedang sibuk menyiapkan makan malam untuk kami dan 2 orang temannya yang juga diundangnya malam itu. Ketika makan malam sudah hampir siap, kedua temannya pun datang. Dan ternyata oh ternyata, mereka membawakan bunga untuk hadiah ulang tahun saya xD How kind of them :D
ハノイでHAPPYな26歳の誕生日を迎えました^^
Selesai makan malam (dan membuka sebotol wine LAGI), saya dan teman saya berangkat lagi ke Hoan Kiem district. Kali ini untuk menonton pertunjukan water puppet di Thang Long Theater pukul 21:00 yang tiketnya sudah lebih dulu dipesankan oleh tante N.
(Bersambung)