November 16, 2014

Pulau Dewata - Part 3 : Membabi di Bali!

Lanjutan dari Day-2, 14 Oktober

Tiba di pantai Sanur, kami naik taksi menuju penginapan kami, Wantilan Lama. Hotel ini terletak di Jalan Batu Tamblingan 75a, Komplek Batu Jimbar, Sanur, sebuah kompleks perumahan di tepi pantai Sanur yang terdiri dari vila-vila eksklusif...  

Yes, you heard me right, "exclusive"

Meski biasanya turis kelas backpacker macam saya nggak akan sanggup - ataupun rela - merogoh kocek dalam-dalam untuk menginap di tempat dengan embel-embel "eksklusif", kali ini berkat Echa dengan jaringan koneksinya yang luas, saya bisa mencicipi nyamannya tinggal di private villa dengan harga teramat sangat istimewa. Karena iming-iming itu lah, saya langsung membatalkan reservasi hotel kami di Legian. Kapan lagi bisa menginap di akomodasi eksklusif dengan harga ala backpacker? :)

Our 2 bedrooms Pond Villa
Outdoor shower
Fear not, di dalam villa ada 2 kamar mandi lengkap dengan shower indoor juga :)
Open air living room di pinggir kolam ikan, asyik buat duduk-duduk di pagi atau sore hari.
Di belakang living area ini juga ada dapur lengkap dengan segala peralatan memasaknya.
Area taman. Asri dan cantik, tapi kalau malam agak seram karena pencahayaannya minim.

Seperti yang bisa dilihat di gambar, the place was simply beautiful! Stafnya juga ramah-ramah dan selalu siap membantu. Kalau ada satu hal yang harus saya keluhkan, mungkin lokasinya. Bukan apa-apa, masalahnya kebanyakan kegiatan kami berpusat di area Kuta, agak jauh dari Sanur, jadinya banyak habis waktu di jalan. Tapi kalau untuk keluarga atau pasangan honeymoon yang memang  mau santai-santai di villa atau sekedar keliling area Sanur, sih, vila ini highly recommended! Mau cari makan pun nggak sulit, karena begitu melangkah keluar dari Kompleks Perumahan Batu Jimbar, kita langsung disambut deretan restoran dan kafe yang menawarkan aneka menu, dari makanan tradisional Bali sampai European fine dining. 

Malam itu kami sepakat mau makan seafood. Dan setelah sempat berjalan tanpa tujuan, bingung memilih restoran, akhirnya kami menjatuhkan pilihan pada some random restaurant di seberang perumahan batu jimbar. Saking random-nya, saya bahkan nggak ingat apa nama restorannya. Pokoknya di papan menu ada tulisan seafood-nya. 

From memory I recall we ordered mahi mahi fish, king prawn and squid. All tasted pretty good, but expensive for the tiny portions that we got. Kalau nggak salah, di sana kita masing-masing menghabiskan  Rp 120 ribuan hanya untuk satu porsi kecil seafood  yang kurang mengenyangkan dan segelas lemon tea. I guess that's what you get when you randomly enter a restaurant without checking the reviews first.

After the -not-so-satisfying-dinner, we walked to Hardy's Department Store to buy some night snacks and  drinks. We ended up getting a couple of bags of chips and one bottle of Balinese Red Wine (it was cheap! like 150K / bottle, I just couldn't help myself). Then, on the way back to the hotel, we stopped by at Gelato Secrets, right besides Hardy's.

Malam itu, saya mencoba rasa salted caramel di Gelato Secrets dan, terus terang, saya agak gagal paham bagaimana gerai es krim ini bisa dapat begitu banyak ulasan bagus, bahkan Certificate of Excellence di tripadvisor. Buat saya gelato ini rasanya biasa saja, dan - yang paling  bikin kecewa - cepat sekali meleleh; baru dibawa jalan 5 menit saja, rasanya sudah seperti makan sup es krim. Pokoknya nggak sepadan dengan harganya yang dibanderol 25k untuk satu scoop kecil.

-Bersambung, as usual -